Sunday, December 19, 2010

Silly thought....

Aku anak terakhir dan kamu anak pertama......

Apakah itu lawan tanding yang sesuai dalam suatu hubungan?

Aku bungsu yang tidak pernah mau kalah, dan kamu sulung yang suka mengatur.....

Apakah kita akan bisa akur?

Aku dengan background pendidikan sosialku dan kamu dengan background pendidikan ilmu pastimu......

Apakah kita bergerak dalam runtutan konsep berpikir yang bisa saling memahami?

Aku yang tidak menyukai ritual romantis dan kamu yang selalu berbinar dengan romantisme......

Apakah kita bisa saling menikmati hubungan dalam koridor yang setara?

You are so distracting and I am so over reacting......

Can we make it?

Semalam pertanyaan itu tiba-tiba melintas.....
Semalam setelah sedikit obrolan yang terjadi diantara kita melalui dunia maya.....

Aku punya alasan untuk bertanya, tapi relevansi kebenaran dari pertanyaan itu aku belum menemukannya......

Tapi yang jelas aku sudah menjawab....dan aku puas....

Monday, December 6, 2010

Ingatan

Aku ingat...
Pertemuan yang jumlahnya tidak lebih banyak dari satu jari tangan membuatku bertahan pada kenangan tentangmu.

Aku ingat......
Di pertemuan terakhir di waktu yang lalu, moment ketika aku terus memandangmu dan kamu menjadi terganggu.

Jika aku mengingat perasaanku saat itu, iya...jantungku berdegup. Tidak kencang namun cukup untuk membuatku gelisah dan tidak tenang.

Kamu mendebat untuk membuatku mengalihkan pandangan, tapi maafkan ketika kemudian aku mendebat balik alasanmu.

Aku tahu mungkin kamu malu atau canggung dengan pandanganku dan pandangan banyak orang disekitarmu atas mataku.

Maafkan...

Aku hanya ingin dibiarkan menikmati aktual adanya kamu di depanku
Aku hanya ingin memanjakan mataku, hatiku dan pikiranku pada satu, yaitu kamu.

Aku pernah bilang mengenai mudahnya mengenali orang yang jatuh cinta hanya dengan menatap matanya.

Saat itu, mataku menunjukkan gelagat yang sama atas hatiku, namun rasa canggung mungkin telah menutup inderamu. Tapi apakah itu canggung atau ragu? Aku tidak tahu

Jika kemudian derajat hatimu bisa aku ukur, 3 dari 10 mungkin adalah gambaran jelas hatimu mengenai aku. Angka yang kecil namun memberi harapan.

Beberapa waktu sudah berlalu dan aku belum bertemu denganmu.
Hal yang membuatku ingat adalah aku masih bertahan pada kenangan dan harapan tentangmu.

Pada Tuhan aku mulai mencurahkan harapan dan kenangan itu.
Dan semoga Dia berpihak padaku......

Dan jika pun pada akhirnya aku menuai tidak darimu, percayalah bahwa ingatan tentangmu akan menjadi bagian dari hatiku selalu.