Sunday, January 23, 2011

Empty Feeling............

Aku menulis ini hanya karena ada kegelisahan yang harus aku deskripsikan...

Sebenernya aku masih berusaha menjelaskan apakah ini bentuk kekosongan hati yang berakibat pada kegelisahan atau apa......

Pada beberapa kondisi, dimana aku berada di di tengah hiruk pikuk pertemanan, entah kenapa aku merasa bosan, dan ingin menghilang

Pada akhirnya aku banyak memilih untuk beraktivitas sendirian, namun yang terjadi aku menjadi gamang tanpa panduan.

Pekerjaan memang membuatku lupa.....
Dengan kesibukan 15 jam sehari untuk bekerja, aku dibebaskan untuk tidak berpikir mengenai kegelisahan.....

Tetapi yah....itu hanya lupa!

Mungkin aku lari dengan kesibukan. Aku menghindari kontemplasi karena sebenernya jawaban sudah aku sadari tapi aku mengacuhkan

Orang sekitar bilang aku menjadi semakin pemarah, gampang tersinggung.
Aku bilang iya.....dan kesadaranku bilang itu hanya untuk mensubtitusi kegelisahan ke dalam bentuk yang negatif.

Tapi selain itu, aku ingin dianggap ada....aku ingin hadir dalam benak setiap orang meskipun dalam kesan yang negatif

Aku ingin menjadi hitam diantara yang putih...

Aku juga menjadi sering menertawakan masalah, atau menjadi terlalu sedih untuk sebuah pujian.

Aku merasa kosong dan rasa itu mengendap dengan perlahan untuk menjadi besar.

Aku jarang sholat,
Aku memang mengakui sholat sebagai tiang agama.....tapi benarkan agama bisa menaungi perilakuku saat ini?

Aku memang rindu pada Tuhan, dan menjadi semakin gelisah ketika aku berjalan menjauh dari-Nya

Wednesday, January 5, 2011

Maafkan......

Maafkan aku karena tidak bisa menjadi sempurna......

Aku berlagak sombong karena ingin tampak layak di depanmu
Aku berlagak memberi karena ingin tampak pantas di depanmu
Aku berlagak bijak karena ingin memberi kesan di depanmu
Aku berlagak pahlawan karena ingin tampak dapat diandalkan

Aku memang mendapatkan pujian darimu, tapi itu malah membuka kesadaran betapa tidak sempurnanya aku.

Mungkin kamu sudah lelah dengan statement ketidaksempurnaan yang aku dengungkan berulang-ulang. Aku paham kelelahanmu dan akupun berusaha tidak membahas itu. Namun atas nama ego aku menjadi ingat dan kembali berkutat soal itu. Aku takut kehilangan kamu.


Jika kemudian aku melihat dirimu,

Aku kagum pada isi kepalamu
Aku kagum pada caramu meletakkan logika diatas perasaanmu
Aku kagum pada ketegasan di dalam suaramu
Aku kagum pada caramu memperlakukanku

Semua menunjukkan betapa sempurnanya dirimu dan tidak ada keraguan tentang itu.

Maafkan aku karena menyayangimu dalam ketidaksempurnaan....