Saya tidak tahu jika ditanya asal mula
Saya hanya mendapat pesan singkat dari bbm
yang menyatakan bahwa mereka berdua sedang terikat.
Saya ingat benar simbol smiley cinta
setelah kalimat "aku cinta dia" itu dia tulis di bbm, untuk
memperkuat kesan bahwa akhirnya hatinya bertaut dan lega bisa membagi
kebahagiaan itu
Saya tertawa, karena tidak pernah
terbayang kedua sahabat saya akan berjodoh dengan indahnya.
Yang saya ingat dari pertemuan terakhir
tahun lalu, bahwa ada tarikan bahagia pada raut muka keduanya. Senyum
tersungging lebar dengan kedua mata saling menatap, tapi tidak ada jejak cinta
saat itu yang terekam di kepala saya.
Ah, mereka sedang menutupi kebahagiaan ternyata
Ah, mereka sedang menutupi kebahagiaan ternyata
Dan sekarang, mereka mulai berani
bercerita. Prosa cinta yang sudah lama mereka tulis akhirnya siap dibacakan
kepada sahabatnya.
Entah berapa kali nama pasangan saling
disebutkan dalam setiap kata yang dilontarkan. Entah berapa kali kalimat
"aku cinta dia' dikatakan untuk terus diamini oleh keduanya. Saya
tersenyum, selalu tersenyum dan ikut mengamini itu semua.
Saya takjub dengan mereka
Takjub dengan saling sanjung yang mereka
lontarkan
Takjub dengan saling memiliki yang mereka
tunjukkan
Takjub dengan pertemuan tanpa melihat
jarak yang mereka upayakan
Mereka bersama dan bahagia...
Mereka sedang berproses dan menikmati
jejak perjalanan cinta mereka
Beberapa kali kata “rindu pacar’ tercetak
di bbm saya dan betapa dia ingin tidak berjarak dengan kekasihnya. Ah, yang muda selalu membara pikir saya.
Beberapa kali kata “pacarku baik mas dan dia mengubahku menjadi
baik juga” dikirimkan ke bbm saya. Saya tersenyum membacanya
Cinta bukan kata yang saya pahami benar maknanya, tapi bahwa cinta
bisa merubah cara kita memandang dunia, itu yang terjadi dengan mereka.
Saya menyikapinya dengan bahagia, tetapi kadang saya bergumam
untuk sekedar menipu rasa.
Yah, mereka masih muda, dan hati yang muda berharap indah pada
hubungan dua manusia. Tapi bisa dipastikan ada tanya pada prosesnya.
Bagaimana langkah selanjutnya?
Apakah pertautan hati ini direstui dalam
norma yang setara?
Apakah berdua akan menua dengan indahnya?
Saya sendiri pernah bertanya, “kapan kalian menikah?”
Dan respon keduanya kurang lebih sama, menarik senyuman dari bibir
mereka dan menghela nafas dengan berat.
Kemudian saya menambahkan, ‘jika tidak ingin menikah, apa artinya
bersama?”
Jawaban keduanya pun kurang lebih sama, ‘kami hanya ingin menikmati apa
yang kami punya sekarang mas’
Saya berhenti bertanya lagi setelah itu…
Saya berpikir bahwa hidup adalah perjalanan dan masing masing dari
kita memiliki kebebasan untuk menentukan arah dan tujuannya. Berbelok adalah
hak, masuk ke persimpangan juga pilihan, berhenti untuk parkir juga kadang
sebuah kelegaan.
Di saat bahagia bisa mereka rengkuh, saya hanya mengingatkan untuk
juga bersiap dengan logika ketika diri sudah mampu melihat yang nyata.
Nyata yang mereka tahu akan terasa sesak ketika terjadi
Sesak yang disertai perih karena berkeping ketika pecah
Sahabat...
Selamat menjalankan pilihan hidup kalian...
Satu hal yang perlu diingat, bahwa kita hanya mampir untuk sekedar tumbuh, berproses dan bermetamorfosa menjadi. Tapi yakinlah bahwa suatu saat kita harus kembali ...