Aku type orang yang tidak berkelahi dan memilih menyelesaikan permasalahan dengan verbalisasi. Ketika sebuah masalah bisa ditampilkan secara verbal, kenapa mengerucutkannya menjadi sebuah adu fisik? Itu adalah proses cerna otakku terhadap masalah.
Aku melihat bahwa sebuah adu fisik tidak memberikan input apapun, beda dengan diskusi yang dimungkinkan ada problem solving disitu.
Tapi kembali lagi, tidak semua orang mempunyai proses cerna yang sama, dan itu tidak salah....
Kejadian ini terjadi tepatnya seminggu yang lalu.
Masih lekat di ingatan lebih karena ini pertama kalinya aku ditonjok, itupun oleh teman sendiri yang entah kenapa tidak meninggalkan jejak ketersinggungan.
A friend that I always considered wouldn't do such physical act....
Jika ditelisik lebih jauh, memang kesalahan akan berputar di pihakku. Aku pun membenarkan dengan melihat bahwa emosi dan logika berpikirku sedang tidak stabil dan bergeser secara normatif pada saat itu.
Pergeseran yang kemudian melahirkan pertentangan fisik...
Aku yakin sebenarnya tidak cuma satu atau dua orang yang tidak menyukai sikapku saat itu, tapi toh aku tidak pernah mencoba untuk peduli atas opini orang lain.
Aku merasa mempunyai hak untuk menjadi diri sendiri dengan bentuk yang aku sepakati sendiri.
The privilege of a lifetime is being who you are rite?
Jika kemudian aku menuliskan ini adalah karena aku suka melakukan rekam jejak yang berujung pada kontemplasi.
Kontemplasi sederhana mengenai teman yang telah menguasakan tangannya sendiri untuk memukul kepalaku.
Thanks for punched me in the head friend....
Jangan khawatir, memaksakan kedekatan fisik antara kepalan tanganmu dan kepalaku tidak akan merubah kekagumanku soal isi kepalamu
Isi kepala yang sempat membuatku merasa kecil dan tidak berani bersaing atas dasar logika dan pengalaman...
Isi kepala yang sudah disepakati bersama bahwa itu menjadikanmu berkualitas...
Isi kepala yang semakin sering memunculkan lelucon mesum tingkat lanjut...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
9 comments:
Heh jangan suka ganti2 nama blog, soale di feed reader jadi ga bisa kebuka lagi.
Terlalu sering dalih "ingin menjadi diri sendiri" disalahgunakan untuk membenarkan tindakan yang berdasarkan keinginan hati sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Menurut saya pribadi itu adalah sikap yang mementingkan diri sendiri dan tidak selayaknya dipelihara.
mana katanya ada yang baru? yang diinspirasi dari gue?! mana? :P
@arema : kemarin masih labil....makanya ganti ganti address blog....btw, kenceng amat commentnya
@luke : ogaaaaah!!!!!
At the end of the day, each of us will have to face the fact that we all got punched daily in any way and in any different kind of punches - the next thing to do is: get ready for its incoming :D
Nicely put...
wooooo, aku belom pernah ditonjok, males ah...tar wajahku makin ancur
err, mas firman ada benernya juga sih, jangan terlalu kaku *ditonjok*
BaS, it's been a while since the last time I visited your blog. And W-O-W, i'm suprised. The structure-word choices-fluent sentence-all of them making a good combination. I'm proud of you.
I see there is someone new in your life. Could I give you a little secret about LOVE? Love is about giving and never expecting return. Just believe me (a newbie should listen to the expert)
blognya saya follow ya. ditunggu up datenya ^^
ditonjok teman tapi pasti maksudnya baik kan..buat nyadarin kamu! hehehehe
Post a Comment