Aku pernah menulis bahwa aku menikmati setiap fase hubungan dengan emosi yang bervariasi. Tapi sekarang tidak.
Aku memutuskan untuk berhenti mengusahakan sebuah hubungan.
Aku berhenti dan menelan ludahku sendiri...
Aku mundur menjadi laki laki yang bertanggung jawab atas pilihannya sendiri...
Aku menyerah tanpa keinginan untuk memperbaiki...
Aku menangis untuk sebuah perpisahan dan aku tidak menyukainya. Dadaku sesak menahan sedih. Badanku gemetar menghentikan amarah. Aku mencoba paham, tapi waktu belum memberi jawaban
Aku mendengar bahwa perbedaan itu baik untuk menyatukan, tapi aku menyadari bahwa perbedaan yang bertolak belakang hanya berharap mimpi untuk bisa beriringan.
Aku merasa kita tidak lagi saling mengenal.
Aku lelah dengan argumentasi di setiap pertemuan. Aku kering dengan bosan yang makin berkembang. Sekarang aku paham bahwa logikaku terlalu sederhana untuk menjadi pungguk yang merindukan bulan
Aku merasa makin sendiri, tapi itu pilihan...
Aku merasa gamang pada tujuan, tapi aku yakin ini proses yang berujung baik
Pada Tuhan aku berharap maaf dan aku berharap ikhlas...
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT