Aku menulis ini hanya karena ada kegelisahan yang harus aku deskripsikan...
Sebenernya aku masih berusaha menjelaskan apakah ini bentuk kekosongan hati yang berakibat pada kegelisahan atau apa......
Pada beberapa kondisi, dimana aku berada di di tengah hiruk pikuk pertemanan, entah kenapa aku merasa bosan, dan ingin menghilang
Pada akhirnya aku banyak memilih untuk beraktivitas sendirian, namun yang terjadi aku menjadi gamang tanpa panduan.
Pekerjaan memang membuatku lupa.....
Dengan kesibukan 15 jam sehari untuk bekerja, aku dibebaskan untuk tidak berpikir mengenai kegelisahan.....
Tetapi yah....itu hanya lupa!
Mungkin aku lari dengan kesibukan. Aku menghindari kontemplasi karena sebenernya jawaban sudah aku sadari tapi aku mengacuhkan
Orang sekitar bilang aku menjadi semakin pemarah, gampang tersinggung.
Aku bilang iya.....dan kesadaranku bilang itu hanya untuk mensubtitusi kegelisahan ke dalam bentuk yang negatif.
Tapi selain itu, aku ingin dianggap ada....aku ingin hadir dalam benak setiap orang meskipun dalam kesan yang negatif
Aku ingin menjadi hitam diantara yang putih...
Aku juga menjadi sering menertawakan masalah, atau menjadi terlalu sedih untuk sebuah pujian.
Aku merasa kosong dan rasa itu mengendap dengan perlahan untuk menjadi besar.
Aku jarang sholat,
Aku memang mengakui sholat sebagai tiang agama.....tapi benarkan agama bisa menaungi perilakuku saat ini?
Aku memang rindu pada Tuhan, dan menjadi semakin gelisah ketika aku berjalan menjauh dari-Nya
Sunday, January 23, 2011
Wednesday, January 5, 2011
Maafkan......
Maafkan aku karena tidak bisa menjadi sempurna......
Aku berlagak sombong karena ingin tampak layak di depanmu
Aku berlagak memberi karena ingin tampak pantas di depanmu
Aku berlagak bijak karena ingin memberi kesan di depanmu
Aku berlagak pahlawan karena ingin tampak dapat diandalkan
Aku memang mendapatkan pujian darimu, tapi itu malah membuka kesadaran betapa tidak sempurnanya aku.
Mungkin kamu sudah lelah dengan statement ketidaksempurnaan yang aku dengungkan berulang-ulang. Aku paham kelelahanmu dan akupun berusaha tidak membahas itu. Namun atas nama ego aku menjadi ingat dan kembali berkutat soal itu. Aku takut kehilangan kamu.
Jika kemudian aku melihat dirimu,
Aku kagum pada isi kepalamu
Aku kagum pada caramu meletakkan logika diatas perasaanmu
Aku kagum pada ketegasan di dalam suaramu
Aku kagum pada caramu memperlakukanku
Semua menunjukkan betapa sempurnanya dirimu dan tidak ada keraguan tentang itu.
Maafkan aku karena menyayangimu dalam ketidaksempurnaan....
Aku berlagak sombong karena ingin tampak layak di depanmu
Aku berlagak memberi karena ingin tampak pantas di depanmu
Aku berlagak bijak karena ingin memberi kesan di depanmu
Aku berlagak pahlawan karena ingin tampak dapat diandalkan
Aku memang mendapatkan pujian darimu, tapi itu malah membuka kesadaran betapa tidak sempurnanya aku.
Mungkin kamu sudah lelah dengan statement ketidaksempurnaan yang aku dengungkan berulang-ulang. Aku paham kelelahanmu dan akupun berusaha tidak membahas itu. Namun atas nama ego aku menjadi ingat dan kembali berkutat soal itu. Aku takut kehilangan kamu.
Jika kemudian aku melihat dirimu,
Aku kagum pada isi kepalamu
Aku kagum pada caramu meletakkan logika diatas perasaanmu
Aku kagum pada ketegasan di dalam suaramu
Aku kagum pada caramu memperlakukanku
Semua menunjukkan betapa sempurnanya dirimu dan tidak ada keraguan tentang itu.
Maafkan aku karena menyayangimu dalam ketidaksempurnaan....
Sunday, December 19, 2010
Silly thought....
Aku anak terakhir dan kamu anak pertama......
Apakah itu lawan tanding yang sesuai dalam suatu hubungan?
Aku bungsu yang tidak pernah mau kalah, dan kamu sulung yang suka mengatur.....
Apakah kita akan bisa akur?
Aku dengan background pendidikan sosialku dan kamu dengan background pendidikan ilmu pastimu......
Apakah kita bergerak dalam runtutan konsep berpikir yang bisa saling memahami?
Aku yang tidak menyukai ritual romantis dan kamu yang selalu berbinar dengan romantisme......
Apakah kita bisa saling menikmati hubungan dalam koridor yang setara?
You are so distracting and I am so over reacting......
Can we make it?
Semalam pertanyaan itu tiba-tiba melintas.....
Semalam setelah sedikit obrolan yang terjadi diantara kita melalui dunia maya.....
Aku punya alasan untuk bertanya, tapi relevansi kebenaran dari pertanyaan itu aku belum menemukannya......
Tapi yang jelas aku sudah menjawab....dan aku puas....
Apakah itu lawan tanding yang sesuai dalam suatu hubungan?
Aku bungsu yang tidak pernah mau kalah, dan kamu sulung yang suka mengatur.....
Apakah kita akan bisa akur?
Aku dengan background pendidikan sosialku dan kamu dengan background pendidikan ilmu pastimu......
Apakah kita bergerak dalam runtutan konsep berpikir yang bisa saling memahami?
Aku yang tidak menyukai ritual romantis dan kamu yang selalu berbinar dengan romantisme......
Apakah kita bisa saling menikmati hubungan dalam koridor yang setara?
You are so distracting and I am so over reacting......
Can we make it?
Semalam pertanyaan itu tiba-tiba melintas.....
Semalam setelah sedikit obrolan yang terjadi diantara kita melalui dunia maya.....
Aku punya alasan untuk bertanya, tapi relevansi kebenaran dari pertanyaan itu aku belum menemukannya......
Tapi yang jelas aku sudah menjawab....dan aku puas....
Monday, December 6, 2010
Ingatan
Aku ingat...
Pertemuan yang jumlahnya tidak lebih banyak dari satu jari tangan membuatku bertahan pada kenangan tentangmu.
Aku ingat......
Di pertemuan terakhir di waktu yang lalu, moment ketika aku terus memandangmu dan kamu menjadi terganggu.
Jika aku mengingat perasaanku saat itu, iya...jantungku berdegup. Tidak kencang namun cukup untuk membuatku gelisah dan tidak tenang.
Kamu mendebat untuk membuatku mengalihkan pandangan, tapi maafkan ketika kemudian aku mendebat balik alasanmu.
Aku tahu mungkin kamu malu atau canggung dengan pandanganku dan pandangan banyak orang disekitarmu atas mataku.
Maafkan...
Aku hanya ingin dibiarkan menikmati aktual adanya kamu di depanku
Aku hanya ingin memanjakan mataku, hatiku dan pikiranku pada satu, yaitu kamu.
Aku pernah bilang mengenai mudahnya mengenali orang yang jatuh cinta hanya dengan menatap matanya.
Saat itu, mataku menunjukkan gelagat yang sama atas hatiku, namun rasa canggung mungkin telah menutup inderamu. Tapi apakah itu canggung atau ragu? Aku tidak tahu
Jika kemudian derajat hatimu bisa aku ukur, 3 dari 10 mungkin adalah gambaran jelas hatimu mengenai aku. Angka yang kecil namun memberi harapan.
Beberapa waktu sudah berlalu dan aku belum bertemu denganmu.
Hal yang membuatku ingat adalah aku masih bertahan pada kenangan dan harapan tentangmu.
Pada Tuhan aku mulai mencurahkan harapan dan kenangan itu.
Dan semoga Dia berpihak padaku......
Dan jika pun pada akhirnya aku menuai tidak darimu, percayalah bahwa ingatan tentangmu akan menjadi bagian dari hatiku selalu.
Pertemuan yang jumlahnya tidak lebih banyak dari satu jari tangan membuatku bertahan pada kenangan tentangmu.
Aku ingat......
Di pertemuan terakhir di waktu yang lalu, moment ketika aku terus memandangmu dan kamu menjadi terganggu.
Jika aku mengingat perasaanku saat itu, iya...jantungku berdegup. Tidak kencang namun cukup untuk membuatku gelisah dan tidak tenang.
Kamu mendebat untuk membuatku mengalihkan pandangan, tapi maafkan ketika kemudian aku mendebat balik alasanmu.
Aku tahu mungkin kamu malu atau canggung dengan pandanganku dan pandangan banyak orang disekitarmu atas mataku.
Maafkan...
Aku hanya ingin dibiarkan menikmati aktual adanya kamu di depanku
Aku hanya ingin memanjakan mataku, hatiku dan pikiranku pada satu, yaitu kamu.
Aku pernah bilang mengenai mudahnya mengenali orang yang jatuh cinta hanya dengan menatap matanya.
Saat itu, mataku menunjukkan gelagat yang sama atas hatiku, namun rasa canggung mungkin telah menutup inderamu. Tapi apakah itu canggung atau ragu? Aku tidak tahu
Jika kemudian derajat hatimu bisa aku ukur, 3 dari 10 mungkin adalah gambaran jelas hatimu mengenai aku. Angka yang kecil namun memberi harapan.
Beberapa waktu sudah berlalu dan aku belum bertemu denganmu.
Hal yang membuatku ingat adalah aku masih bertahan pada kenangan dan harapan tentangmu.
Pada Tuhan aku mulai mencurahkan harapan dan kenangan itu.
Dan semoga Dia berpihak padaku......
Dan jika pun pada akhirnya aku menuai tidak darimu, percayalah bahwa ingatan tentangmu akan menjadi bagian dari hatiku selalu.
Sunday, November 14, 2010
Hati.....
Hampir sebulan sudah berlalu sejak pertemuan ketiga aku dengannya.....
Sampai detik ini, sensasi di hatiku masih terasa sangat kuat.
Jika mau di flash back.....my God! I have only met in 3 moments......each occured in a very short time
First moment, it's like every other moment which you couldn't predict and flew without any love expectation.
Diawali dengan layaknya penjual dan pembeli, aku menjual hati dan dia membeli tapi untuk dijual kembali ke aku.......lingkaran drama mengenai hati.
Rasanya menyenangkan dan bahkan membuat ketagihan. Tersenyum dan tertawa sendiri hanya karena satu kalimat di handphone. Tersenyum dan tertawa hanya dengan berpikir bahwa drama ini akan berhasil. Bukan berhasil mengelabui, tapi berhasil membuka pintu hatiku sendiri pada kemungkinan jatuh cinta.
Aku tidak tahu dengan hatinya. Tapi jika berkaitan dengan hatiku, maka satu hal, hatiku sudah lama aku tutup. Aku tidak ingin berbelit-belit berurusan dengan hati lagi. Menyenangkan tapi tidak menyukai kerepotan yang ditimbulkannya
Drama yang aku awali dengannya adalah babak awal yang sudah membuat hatiku hangat. Dan entah kenapa, aku tidak mau membuang kehangatan itu, aku mau ini berlanjut. Aku mulai berkompromi dengan logika dan ketakutanku.
Hampir sebulan yang lalu akhirnya dua pemain utama bertemu. Obrolan pertama membuatku canggung harus bersikap. Aku menjual hati dengan bertatap muka dan beradu mata. Bibir aku paksakan tersenyum dan tertawa untuk menyembunyikan kegundahan....
Terus terang aku menyukai sensasi yang timbul di hatiku. Jika pun kemudian dia berhenti membeli hatiku dan menolakku, aku tidak apa-apa. Aku bahkan menyukai ide bahwa rasa sayang dua orang manusia tidak harus dalam derajat yang sama. Jikapun pada akhirnya aku yang lebih menyayanginya, jikapun pada akhirnya tanganku hanya menepuk angin.......itu cukup.
Kembali ke Kalimantan, satu perubahan yang orang-orang sekitarku dan yang mungkin dia rasakan adalah aku mulai menyukai bersikap berlebihan. Tapi aku pikir itu hak veto manusia terkait dengan hati. Aku tidak meminta siapapun untuk mengerti. Maafkan....tapi bagi kalian yang hatinya belum terisi, kalian tidak akan mengerti situasi hatiku.
Hampir sebulan sudah berlalu sejak pertemuan ketiga aku dengannya. Aku sendiri merasakan sulitnya menjaga konsistensi perasaan. Jauhnya jarak dan kesibukan pada pekerjaan membuat komunikasi terkadang kering dan hanya menyisakan perdebatan tanpa klimaks.
Pada Tuhan aku belum berani bersuara mengenai hatiku. Aku tidak buta akan pilihan dan konsekuensi yang aku ambil. Dan Tuhan Maha Melihat semua itu.
Hampir sebulan sudah berlalu sejak pertemuan ketiga aku dengannya. Sampai detik ini aku masih bertahan dan percaya bahwa hatiku benar adanya.
Sampai detik ini, sensasi di hatiku masih terasa sangat kuat.
Jika mau di flash back.....my God! I have only met in 3 moments......each occured in a very short time
First moment, it's like every other moment which you couldn't predict and flew without any love expectation.
Diawali dengan layaknya penjual dan pembeli, aku menjual hati dan dia membeli tapi untuk dijual kembali ke aku.......lingkaran drama mengenai hati.
Rasanya menyenangkan dan bahkan membuat ketagihan. Tersenyum dan tertawa sendiri hanya karena satu kalimat di handphone. Tersenyum dan tertawa hanya dengan berpikir bahwa drama ini akan berhasil. Bukan berhasil mengelabui, tapi berhasil membuka pintu hatiku sendiri pada kemungkinan jatuh cinta.
Aku tidak tahu dengan hatinya. Tapi jika berkaitan dengan hatiku, maka satu hal, hatiku sudah lama aku tutup. Aku tidak ingin berbelit-belit berurusan dengan hati lagi. Menyenangkan tapi tidak menyukai kerepotan yang ditimbulkannya
Drama yang aku awali dengannya adalah babak awal yang sudah membuat hatiku hangat. Dan entah kenapa, aku tidak mau membuang kehangatan itu, aku mau ini berlanjut. Aku mulai berkompromi dengan logika dan ketakutanku.
Hampir sebulan yang lalu akhirnya dua pemain utama bertemu. Obrolan pertama membuatku canggung harus bersikap. Aku menjual hati dengan bertatap muka dan beradu mata. Bibir aku paksakan tersenyum dan tertawa untuk menyembunyikan kegundahan....
Terus terang aku menyukai sensasi yang timbul di hatiku. Jika pun kemudian dia berhenti membeli hatiku dan menolakku, aku tidak apa-apa. Aku bahkan menyukai ide bahwa rasa sayang dua orang manusia tidak harus dalam derajat yang sama. Jikapun pada akhirnya aku yang lebih menyayanginya, jikapun pada akhirnya tanganku hanya menepuk angin.......itu cukup.
Kembali ke Kalimantan, satu perubahan yang orang-orang sekitarku dan yang mungkin dia rasakan adalah aku mulai menyukai bersikap berlebihan. Tapi aku pikir itu hak veto manusia terkait dengan hati. Aku tidak meminta siapapun untuk mengerti. Maafkan....tapi bagi kalian yang hatinya belum terisi, kalian tidak akan mengerti situasi hatiku.
Hampir sebulan sudah berlalu sejak pertemuan ketiga aku dengannya. Aku sendiri merasakan sulitnya menjaga konsistensi perasaan. Jauhnya jarak dan kesibukan pada pekerjaan membuat komunikasi terkadang kering dan hanya menyisakan perdebatan tanpa klimaks.
Pada Tuhan aku belum berani bersuara mengenai hatiku. Aku tidak buta akan pilihan dan konsekuensi yang aku ambil. Dan Tuhan Maha Melihat semua itu.
Hampir sebulan sudah berlalu sejak pertemuan ketiga aku dengannya. Sampai detik ini aku masih bertahan dan percaya bahwa hatiku benar adanya.
Sunday, August 29, 2010
Kalimantan #5 : Lesson to smoke!
This my second attempt to write my post in english. Hope everybody has the same attempt to read and understand it. I don't see any other way to get improved here in Kalimantan. No partner to chit chat with, no teacher/mentor to ask for.....nothing! And I have only this blog to manage. Thanks to empty_spaces......
And here's my post.......
I always wonder of people who smoke. What pleasure are those people looking?
So last night I decided to experience the pleasure of smoking.....errr....accidentally of course!
When I was in the living room watching tv, a friend who sat behind me asked whether I have ever smoke before.....and I said never.....
'just give it a try BaS.....' my friend continued to propose.
Hahaha, as a very usual, I ignore his request...
But then, on the next minutes, I began to approach him...and letting my hand to grab a pack of ciggarete laid next to him....
For me smoking is like putting a straw....yes! A straw in your mouth and you sip from it....just like when you drink a glass of lemon tea rite?...So it must be effortless.....
I took one cigarette, light up the fire......and fail! It wouldn't burnt as I expected...hiyaaa...amateur! Hahaha
Tried out the second chance, voila.... burnt beautifully! Hohoho.....
'Hey, BaS what are you waiting?' Go get the feeling....or it would be wasted!
Hahaha......It was the first cigarette I have ever burnt so far......and instead of smoking it, I was just staring at the burning part..
So then, I put the cigarette to my lips, pull the smoke into my mouth, remove the cigarette and inhale quickly, hold it for a few seconds, exhale!......errr....where's the smoke?? Why it's not coming out from my mouth?? Was I swallowing it? Errr......try again.....pull the smoke, inhale.....hold, exhale....hey!....a mass of smoke coming out! Hohohohoho.....starting it all over again.......
'Inhale deeper BaS! Deeper!'
My friend said....
Me said.....
How??
They said....
For God sake!
Me said
errr.....what did you mean by inhale deeper??
One said...
Oh, nevermind
Me said.....
hahahahahahahahahahaha.......I just didn't get the point....fruitless attempt!
By knowing that my attempt seems to lead to I-did-not-know-what, I stopped my attempt, laughed and threw the cigarette away.....
Cigarette and BaS are so not couple.....so cannot get along....so not destined to be together....so cannot be in the same boat......hahaha...*overwhelming!
Well, It's proven that I couldn't smoke. As an excuse, smoking is a hard habit to break because tobacco contains nicotine which is highly addictive. So by not smoking, I avoid the addiction, the temptation, the pleasure.....and my life will get more healthy.....hahahaha such a defence mechanism!
And here's my post.......
I always wonder of people who smoke. What pleasure are those people looking?
So last night I decided to experience the pleasure of smoking.....errr....accidentally of course!
When I was in the living room watching tv, a friend who sat behind me asked whether I have ever smoke before.....and I said never.....
'just give it a try BaS.....' my friend continued to propose.
Hahaha, as a very usual, I ignore his request...
But then, on the next minutes, I began to approach him...and letting my hand to grab a pack of ciggarete laid next to him....
For me smoking is like putting a straw....yes! A straw in your mouth and you sip from it....just like when you drink a glass of lemon tea rite?...So it must be effortless.....
I took one cigarette, light up the fire......and fail! It wouldn't burnt as I expected...hiyaaa...amateur! Hahaha
Tried out the second chance, voila.... burnt beautifully! Hohoho.....
'Hey, BaS what are you waiting?' Go get the feeling....or it would be wasted!
Hahaha......It was the first cigarette I have ever burnt so far......and instead of smoking it, I was just staring at the burning part..
So then, I put the cigarette to my lips, pull the smoke into my mouth, remove the cigarette and inhale quickly, hold it for a few seconds, exhale!......errr....where's the smoke?? Why it's not coming out from my mouth?? Was I swallowing it? Errr......try again.....pull the smoke, inhale.....hold, exhale....hey!....a mass of smoke coming out! Hohohohoho.....starting it all over again.......
'Inhale deeper BaS! Deeper!'
My friend said....
Me said.....
How??
They said....
For God sake!
Me said
errr.....what did you mean by inhale deeper??
One said...
Oh, nevermind
Me said.....
hahahahahahahahahahaha.......I just didn't get the point....fruitless attempt!
By knowing that my attempt seems to lead to I-did-not-know-what, I stopped my attempt, laughed and threw the cigarette away.....
Cigarette and BaS are so not couple.....so cannot get along....so not destined to be together....so cannot be in the same boat......hahaha...*overwhelming!
Well, It's proven that I couldn't smoke. As an excuse, smoking is a hard habit to break because tobacco contains nicotine which is highly addictive. So by not smoking, I avoid the addiction, the temptation, the pleasure.....and my life will get more healthy.....hahahaha such a defence mechanism!
Saturday, August 21, 2010
Friends....
Well, it's been a month and twenty one day I have stayed in such a remote village in Kalimantan!
I'm feeling glad I can make it that long....I mean, from the previous post *Kalimantan #1, I had mentioned about kinds of adjustment I have to make to stay in the Jungle *literally
One big support is by having friends.....
I'm a real extrovert who thrive in social situations. Somehow, firstly got here and met who supposedly-my-new-friend, I did not know where my ackwardness came from....I fell hesitated to say hi....I fell like they"re not so-cool for me to be friend. And those attitudes led to isolation feeling.....hiyaaa.......lonely feeling!
Well, actually my problem was........hahahaha.....making old comparison between my friends in Jakarta an the upcoming-new-one in Kalimantan.......
Totally different! Each has their own character and both were fun actually. All I have to do was open my mind to new environment.......and I did....
Now?? I feel happy at most of my working time, coz those new one are just totally hilarious friends. I even laugh during many session in and outside the office. Well, all I can say is supportive social contact is critical for me....
Regret of my underestimate feeling to them......sorry guys!
I'm feeling glad I can make it that long....I mean, from the previous post *Kalimantan #1, I had mentioned about kinds of adjustment I have to make to stay in the Jungle *literally
One big support is by having friends.....
I'm a real extrovert who thrive in social situations. Somehow, firstly got here and met who supposedly-my-new-friend, I did not know where my ackwardness came from....I fell hesitated to say hi....I fell like they"re not so-cool for me to be friend. And those attitudes led to isolation feeling.....hiyaaa.......lonely feeling!
Well, actually my problem was........hahahaha.....making old comparison between my friends in Jakarta an the upcoming-new-one in Kalimantan.......
Totally different! Each has their own character and both were fun actually. All I have to do was open my mind to new environment.......and I did....
Now?? I feel happy at most of my working time, coz those new one are just totally hilarious friends. I even laugh during many session in and outside the office. Well, all I can say is supportive social contact is critical for me....
Regret of my underestimate feeling to them......sorry guys!
Subscribe to:
Posts (Atom)